Selasa, 19 November 2013

#kelaSelasa Edisi 12 November 2013

- #kelaSelasa kali ini dimulai stlh menyantap nasi kebuli. Jadi mari makan dulu

- Soal "makan dulu" jd humor bahasa. Dulu penunjuk waktu lampau, faktanya makan skrg :) Tentu sj krn setiap kalimat pnya konteks #kelaSelasa

- Krn itu bahasa membutuhkan kalimat yg "baik" & "benar" agar konteks tak keliru #kelaSelasa

- Nah, dlm bahasa jurnalistik, bahasa tak cukup "baik" & "benar" tapi jg mestii "hidup" #kelaSelasa

- Tapi ktk media masuk era digital dan bersaing mnjd yg pertama mengabarkan, bahasa jurnalistik agak mencemaskan #kelaSelasa

- Di media online bahasa berita tak lagi mesti baik, benar, hidup, tapi yg penting "ramah Google" #kelaSelasa

- Dulu media memerangi akronim. Dinas Perkutut (Pertanian, Kehutanan, Kelautan), miras, mitan, migas, media online memakainya #kelaSelasa

- Sbb akronim bnyk dipakai pencari berita lewat Google, shg ranking berita tinggi #kelaSelasa

- Makna kata dekat kpd konteks dan asosiasi. Selain mengaburkan makna, akronim memutus sejarah kata #kelaSelasa

- Satpam dan hansip kini telah jadi umum, tak lagi ditulis kepanjangannya yang justru terasa tak merujuk pada bendanya #kelaSelasa

- Bahasa yg tertib jg menolong konteks dan makna. "Di langgar" & "dilanggar" artinya lain #kelaSelasa

- Apa jadinya dlm reportase pengajian tertulis: "Karena sering dibaca, Quran dilanggar hingga robek". Pdhl maksudnya "di langgar" #kelaSelasa

- Penulis ceroboh tak bs membedakan "di" sbg kata depan & "di" sbg imbuhan. Banyak loh kolumnis terkenal msh keliru memahami ini #kelaSelasa

- Menulis tertib jg mencegah logika kacau dg kalimat seolah benar: "dipilih kelompok scr acak". Kalo dipilih pasti bukan acak #kelaSelasa

- Demikian #kelaSelasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar