Selasa, 16 Desember 2014

#kelaSelasa Edisi 9 Desember 2014

- Mari #kelaSelasa

- Dalam interview, wawancara tanya-jawab di koran, majalah, dan daring ada bedanya. Koran lebih ringkas, majalah bisa lentur #kelaSelasa

- Lentur, misalnya, bisa memasukkan basa-basi sebagai prolog ke inti wawancara. Koran lebih to the point, ringkas, tajam #kelaSelasa

- Perbedaan ini karena usia koran dan majalah: usia berita di koran harian, di majalah usia informasi mingguan atau bulanan #kelaSelasa

- Di majalah, wartawan mengawetkan peristiwa yang sudah terjadi dua pekan sebelumnya (1 pekan waktu liputan, 1 pekan waktu edar) #kelaSelasa

- Di zaman daring ini, koran juga mengawetkan peristiwa kemarin, yang seyogianya sudah habis dilahap media online #kelaSelasa

- Jika tak memakai teknik pengawetan info, koran & majalah hanya akan menyajikan berita basi. Itulah feature dan news story #kelaSelasa

- Sehingga kredo "koran kemarin hanya layak untuk bungkus kacang" kian penting akibat persaingan dengan online #kelaSelasa

- Bagaimana peristiwa2 itu terasa awet dan aktual? ANGLE. Dialah yang menentukan jenis berita di online, koran, dan majalah #kelaSelasa

- Bagaimana merumuskan angle? Perlu ditengok twit-twit sebelumnya. Ada satu bab di #kelaSelasa soal ini :)

- Di zaman online bisa ada berita spt ini. Kriteria berita dilewati: magnitude, tokoh, kedekatan, relevan #kelaSelasa


- Atau ditulis begini. Mungkin maksudnya "diru'yah" #kelaSelasa



- Atau tak bisa membedakan sikap dan tindakan. Melaporkan itu bukan sikap #kelaSelasa


- Karena sempit "memberantas" ditulis "sikat". Artinya bisa juga "membersihkan" dlm arti positif #kelaSelasa


- Tumbuhnya media online mmbuat kriteria berita ditambah: ramah Google. Mencemaskan krn akronim hidup lagi #kelaSelasa


- Perkutut di sini bukan burung yg bisa merazia manusia, tapi Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan #kelaSelasa

- Media kerap keliru: selama menjadi Bupati... Mestinya "selama menjabat Bupati..." #kelaSelasa

- Transit dlm penerbangan = singgah lalu melanjutkan perjalanan dg pesawat berbeda. Jika pesawat sama disebut singgah, stop over #kelaSelasa

- Demikianlah #kelaSelasa. Selamat makan siang

#kelaSelasa Edisi 25 November 2014

- #kelaSelasa yang telat

- Tak hanya foto, jurnalisme juga bisa selfie. Yakni artikel yang lebih banyak bercerita tentang diri sendiri alih-alih reportase #kelaSelasa

- Jurnalisme selfie jebakan menulis features. Sebab dalam features kesan penulis diizinkan masuk dalam artikel #kelaSelasa

- Contoh features ada di tulisan perjalanan. Jika tak mahir penulis akan tergoda narsis dalam tulisan dan lupa objek reportase #kelaSelasa

- Atau tulisan in memoriam, penulis bisa asyik menceritakan diri sendiri lalu lupa peran penting hidup orang yang dikenangnya #kelaSelasa

- Ada yang coba memadankan "selfie" dengan swafoto atau foto mandiri. Kita lihat mana yang lebih populer #kelaSelasa

- Tulisan perjalanan juga perlu angle, agar fokus, sehingga tulisan tak selayang pandang. Misal: ttg Paris dari ujung ke ujung #kelaSelasa

- Dg angle spesifik, tulisan perjalanan akan fokus memotret sebuah titik di tempat luas. Misal: sebuah kafe tempat debat Camus #kelaSelasa

- Tulisan selfie mungkin lebih cocok di blog karena sifatnya yang sangat personal #kelaSelasa

- Kesan dlm tulisan bersubjek "aku" tetap faktual (kutipan, reportase) bukan asumsi penulis. Misal: malam ini cukup dingin #kelaSelasa

- Daripada menduga-duga, tunjukkan saja suhunya. Pekerja malam sempoyongan menahan gigil dua derajat... Kira-kira #kelaSelasa

- Maka sebaik-baiknya tulisan jurnalistik adalah yang menyajikan fakta. Karena itu reportase penting: pengamatan dan wawancara #kelaSelasa

- Tulisan perjalanan, jika ia dimuat di media massa, harus bersetia pada kaidah jurnalistik, meski ia ditulis dg gaya personal #kelaSelasa

- Tulisan tanpa wawancara, tak ada kutipan, selain narsistik juga tak membumi. Hilang satu unsur jurnalistiknya #kelaSelasa

- Demikianlah #kelaSelasa. Pas sebagai twit ke-9.000 :)

#kelaSelasa Edisi 18 November 2014

- #kelaSelasa di hari pertama harga bensin 8.000 per liter

- Prolog novel "Aruna & Lidahnya" 3 halaman cuma 1 paragraf, tp tetap asyik. 1. Harus ahli, 2. Ini fiksi #kelaSelasa

- Sebagai penulis nonfiksi yg tak ahli sebaiknya berpatokan pada standar ini: 1 alinea 3-4 kalimat, 1 kalimat 9-12 kata #kelaSelasa

- Dalam fiksi tak ada penulis kelas 2, dalam nonfiksi tak ada penulis kelas 1 karena selalu ada editor di belakangnya #kelaSelasa

- Pada hakikatnya pembaca melafalkan kalimat yg ia baca di pikirannya. Kalimat akan membosankan dan capek jika terlalu panjang #kelaSelasa

- Karena itu tanda baca menjadi penting agar kalimat panjang tak mencederai makna kalimat #kelaSelasa

- Cara uji sederhana mengukur  kalimat panjang, yaitu dengan melafalkannya. Jika sebelum titik napas habis, bagi dua #kelaSelasa

- Tip menghindari kalimat panjang: jgn mulai dg keterangan dan anak kalimat. Segera sampaikan pokok pikirannya dg rumys S+P+O+K #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 11 November 2014

- Ini Selasa yang berhujan. Jadi tak ada salahnya #kelaSelasa

- "Tak ada salahnya" dipakai sebagai penghubung sekaligus keterangan dalam bahasa lisan. Dalam bahasa tulis terasa celometan #kelaSelasa

- Dalam bahasa tulis, keterangan yang eufimistik bisa dihilangkan agar kalimat menggugah, apalagi dalam jurnalistik #kelaSelasa

- Bahasa jurnalistik tak hanya harus baik dan benar, tapi juga hidup. Yaitu ungkapan yang dipungut dari percakapan publik #kelaSelasa

- Dan "percakapan publik" bukan berarti lisan, karena bahasa jurnalistik pada dasarnya bahasa tulis #kelaSelasa

- Masalahnya, para wartawan kerap terpelecok pada kelisanan karena jebakan tulisan yang dihasilkannya mesti dekat dengan pembaca #kelaSelasa

- Sampai-sampai ada kata yang jadi generik akibat pengaruh bahasa lisan. "Aksi", "langsung", "melakukan" beberapa contoh #kelaSelasa

- "Aksi Jokowi", padahal yang dimaksud penulisnya tak lain "pidato Jokowi" #kelaSelasa


- "Melakukan penyelidikan" sudah diwakili "menyelidik" #kelaSelasa


- Jika "melakukan" ditempelkan pada kata kerja yang dibendakan, nanti tidur juga ditulis "melakukan peniduran" #kelaSelasa

- Kata "langsung" juga kerap dipakai untuk menegas-negaskan sesuatu yang sudah jelas #kelaSelasa


- Kata-kata lisan itu membuat tulisan jadi goyor. Jika dihapus kalimat malah jadi solid #kelaSelasa

- Dan itulah kiatnya membuat kalimat solid: jika satu kata dihilangkan makna kalimat tak berubah, biarkan ia tak diikutkan #kelaSelasa

- Juga kata "memberi" acap goyor. "Memberi penjelasan" padahal cukup dengan "menjelaskan" #kelaSelasa

- Oya, "ojek" seharusnya "ojeg" krn ini singkatan: ongkos ngajegang. Jegang=berdiri/duduk dg kaki terbuka, posisi org dibonceng #kelaSelasa

- Sayang sekali, kamus menyerapnya menjadi "ojek" sehingga hilang asal usulnya dari 1960-an #kelaSelasa

- Jegang tentu diserap dari Sunda/Jawa, bahasa yg dekat ke Betawi, karena ojeg berawal dari Jakarta. Jegang sudah diserap kamus #kelaSelasa

- Di Sunda, jarang kata berakhir dg bunyi k, banyak g: bedug, bedog, gojlog, gorobag, dst. Berubah "k" mungkin pengaruh Melayu #kelaSelasa

- Dan di Senegal, Afrika Barat, ojeg disebut Djakarta, karena tahun 1980-1990 kita banyak mengekspor sepeda motor ke sana #kelaSelasa

- Sebaiknya tak memulai kalimat dengan "dan", karena ini bahasa lisan. Juga tak memulai alinea dg "padahal", "namun", "tapi" #kelaSelasa

- Karena kalimat yg didahului dg "namun", "tapi", "padahal", pasti berhubungan dengan kalimat sebelumnya, jadi bukan alinea baru #kelaSelasa

- Sebaik-baiknya, "namun" dan "padahal" ditempatkan sebelum koma dan "tapi" setelah koma, dalam satu kalimat #kelaSelasa

- Seperti bias, viral juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia sbg menjalar (virus). Jadi mengejanya tak perlu vairel #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 5 November 2014

- "Pencitraan" kini jadi kata kerja yg berarti "seolah-olah & bukan yg sebenarnya". Kenapa tak penyemuan? Mungkin krn tak enak #kelaSelasa

- Politik Indonesia membuat kata "pencitraan" jadi buruk dan peyoratif. Bagi yang mempelajari foto satelit ini nama mata kuliah #kelaSelasa

- "Mau ke mana?" | "Kuliah Pencitraan." Artinya, seolah kuliah padahal maen. Meski itu faktanya, kasian mereka yg ambil mata ajaran ini :)

- Politik yg buruk menghasilkan istilah & kosa kata peyoratif. Untuk menyindir dan menyerang lawan politik secara (seolah) sopan.

- Dan yang diserang terpancing. Jokowi membuat "Kabinet Kerja" untuk memangkis tuduhan pencitraan. Makna bahasa pun kian ngawur #kelaSelasa

- Kabinet harusnya memang kerja,  tak perlu jadi nama. Tapi itulah tabiat politik: ia memainkan anasir terpenting, yakni bahasa #kelaSelasa

- Seperti juga retorika, pelajaran berbahasa secara efektif dan logis, dalam politik menjadi silat lidah & pernyataan bombastis #kelaSelasa