Kamis, 26 Februari 2015

#kelaSelasa Edisi 24 Februari 2015

- #kelaSelasa yuks

- Memulai kalimat dengan keterangan, selain tak efektif, penulis tergoda membuat anak-cucu kalimat. Panjang dan bisa kacau #kelaSelasa

- Dalam contoh ini, anak kalimat membuat dimensi waktu bolak-balik. Kalimat jadi alot #kelaSelasa


- Kutipan juga mesti lincah, panjang akan goyor. Seperti ini... #kelaSelasa


- Patokan mengutip: struktur kalimat narasumber ajeg, kalimat khas, sbg konfirmasi #kelaSelasa

- Tak lincah mengutip, tulisan jurnalistik akan "under quote"/"over quote". Kelebihan mngutip spt penyambung lidah narasumber saja #kelaSelasa

- Fungsi kutipan, dalam tulisan apapun, adalah menghidupkan, memberi nyawa ke dalam narasi #kelaSelasa

- Sebab kutipan menunjukkan ada tokoh, ada manusia dalam cerita itu. Bukan hanya penulis yang muncul di sana #kelaSelasa

- Ada tren wartawan mengutuhkan kutipan dari kalimat narasumber yang tak lengkap. "Saya tak perlu begitu (blusukan)," kata Jokowi #kelaSelasa

- Tanda kurung dlm kutipan selain ganggu juga tak perlu. Jika konteksnya begitu, kurung dibuka saja. Atau kalimat dinarasikan #kelaSelasa

- Kutipan tetap bahasa tulis meski diambil dari bahasa percakapan narasumber. "Penjara saja," kata dia. Mestinya "dipenjarakan" #kelaSelasa

- Sekian #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 18 Februari 2015

- Pria hidung belang. Istilah abad 17 yg sudah tak relevan untuk menyebut laki-laki yg meniduri pelacur #kelaSelasa

- Pria hidung belang muncul ketika Jan P. Coen, Gubernur Jenderal Hindia 1627-1629, menghukum tentara yg berzina dg anak angkatnya #kelaSelasa

- Tentara yg berzina dg Saartje Specx itu digantung & dicorengi hidungnya dg areng. Sejak itu pezina disebut pria hidung belang #kelaSelasa

- Sejak penangkapan pengawal gubernur itu, tempat pelacuran dirazia. Mereka yg tertangkap dicorengi hidungnya, pria hidung belang #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 17 Februari 2015

- #kelaSelasa

- "Jenderal Buwas sering diidentikkan dengan orang dekat Jenderal Budig". Kalimat seolah benar padahal rancu #kelaSelasa

- Rancu krn maknanya banyak: Buwas yg identik dg orang dekat BG, yakni seseorang entah siapa. Atau dia sendiri orang dekat BG #kelaSelasa

- Ada pemakaian "dengan" yg keliru karena yang benar adalah "sebagai" jika artinya Buws orang dekat BG #kelaSelasa

- Pemakaian kata hubung sering keliru sehingga mengacaukan kalimat. Ada cerpen "Fiona Benci dengan Paul Anka", mestinya "kepada" #kelaSelasa

- "Republik tak goncang kalau terornya tak semengerikan itu." Ini sangat lisan. Mestinya "sengeri itu" #kelaSelasa

- Menulis mesti intim dengan pembaca, tapi tak memakai bahasa lisan #kelaSelasa

- "Sosok" juga sering dipakai secara keliru. Sosok itu perawakan atau bayangan tubuh #kelaSelasa


- Soal kebahasaan dalam jurnalistik kini bermasalah di media online. Meski ilmiah, "penis" & "vagina" tak diterima mesin pencari #kelaSelasa

- Ada kolom menarik Jennifer Lindsay di Tempo edisi Inggris ttg konteks waktu dalam bahasa Indonesia #kelaSelasa


- Terutama pemakaian "sudah", "telah" yg dlm Inggris sepadan dg already. "Sudah" dipakai dlm konteks harapan, "telah" dlm realitas #kelaSelasa

- "Sudah punya anak?" Tak sama dg "telah punya anak?" Dlm b. Indonesia, konteks waktu ada dlm konteks pembicaraan, tak tersurat #kelaSelasa

- Apa lagi dalam bahasa lisan yang mamasukkan prokem. "Sejak kapan rumah ini ditinggalin?" #kelaSelasa

- Dalam bahasa ada logika kalimat yang mengakibatkan logika makna. Kacau salah satu kacau pula yang lainnya #kelaSelasa

- Karena itu makna yg benar ditunjang logika bahasa yang tertib oleh kalimat yang ajek. Logika tertib bersetumpu pikiran tertib #kelaSelasa

- Sekian #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 10 Februari 2015

- Mungkin pengaruh feodalisme, bahasa Indonesia acap bias jender. Sebutan dan istilah mengacu dan dibedakan berdasarkan kelamin #kelaSelasa

- Wartawan untuk laki2, wartawati untuk perempuan. Maka para ahli bingung membedakan penulis. Untuk siapa sebutan ini? #kelaSelasa

- Maka sempat muncul sebutan "penulis perempuan" untuk sekadar membedakan dg penulis laki-laki. Tapi istilah ini bermasalah #kelaSelasa

- Bermasalah tak sekadar maknanya, penyebutan ini malah mengukuhkan bahasa Indonesia bias kelamin #kelaSelasa

- Jika "penulis perempuan" dibolehkan akan kacau penyebutan profesi yg tak bias kelamin. Tukang sayur disebut "pedagang perempuan" #kelaSelasa

- Maka istilahnya dibalik menjadi "perempuan penulis". "Perempuan pedagang" jadi selamat. Tapi ini tetap bias kelamin #kelaSelasa

- Maka drpd bikin sebutan tak perlu, sebaiknya mengacu pada profesinya saja. Wartawan utk laki & perempuan. Tak perlu wartawati #kelaSelasa

- Seniman untuk semua, tak perlu lagi seniwati. #kelaSelasa

- Untuk nama2 yg tak pake "wan" & "wati" enak jika diseragamkan. Aktor utk semua, tak perlu aktris. Pramugari tak perlu pramugara #kelaSelasa

- Sekarang tentang keterpelecokan yang tak disadari tapi fatal karena arti kalimat jadi lain. Berikut ini contohnya #kelaSelasa

- Penurun risiko kanker payudara itu wanita yg teratur, bukan mengkonsumsi bawang #kelaSelasa


- SDA dan JW menolak kasus BG, bukan BG menolak datang ke KPK lalu dicontoh oleh SDA & JW #kelaSelasa


- Jebakan kalimat pasif: siapa yang menggetok istri yang menganiaya suami? #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 3 Februari 2015

- Tiba masa #kelaSelasa

- Di zaman media online, nama-nama lembaga berubah. Kementerian Perhubungan menjadi Kantor Jonan #kelaSelasa

- Bahkan lead dlm berita lempang tak lagi mengikuti kaidah kuno piramida terbalik, yg mengait ke judul #kelaSelasa


- Dan judul-judul yang seolah menarik. Perkutut: Dinas Perikanan, Kehutanan, Pertanian, Peternakan #kelaSelasa


- Soal satuan, B. Indonesia menyediakan ruang salah paham. "Tadi pagi sy joging sejauh 10 km setengah selama 2 jam setengah" #kelaSelasa

- Setengah di sana bisa diartikan dari bilangan pokoknya. 2 jam setengah = 3 jam. Padahal maksud penulis adalah 2,5 jam #kelaSelasa

- Jika keterbacaan media cetak dilihat dari oplah, media online diukur dari klik. Klik ditentukan "kata kunci" di mesin pencari #kelaSelasa

- Dengan dalil-dalil itu media online menempatkan diri berbeda dari media cetak, sehingga kaidah2nya pun berbeda. Konon begitu... #kelaSelasa

- Kaidah menulis berita ada dua: jelas dan ringkas. Di media online tambah satu: ramah Google #kelaSelasa

- Dan "meramahkan" diri dg Google adl tak mengharamkan akronim, singkatan, & mengutamakan kata kunci itu #kelaSelasa



- Mungkin begitulah tabiat online. Istilah ini pun diserap dg akronim: "daring", dalam jaringan. Tak enak, apa boleh buat  #kelaSelasa

- Sekian saja #kelaSelasa, yg tergesa tapi tersendat

#kelaSelasa Edisi 28 Januari 2015

- Ada pemakaian kurang pas kata "blunder". Pernyataan Tuan Tedjolas ttg dukungan kepada KPK blunder. Benar jika konteksnya pas #kelaSelasa

- "Blunder" itu jika subjeknya mumpuni. Seorang ahli hukum dinyatakan blunder jika tak bisa membedakan imunitas dan impunitas #kelaSelasa

- Tapi seorang awam hukum tak bisa disebut blunder jika tak tahu beda imunitas dan impunitas. Itu bodoh saja #kelaSelasa

- Penulis sering terpelecok bikin kalimat dobel negatif. "Dia tak pernah tak tahu info2 rahasia" = "dia selalu tahu info rahasia" #kelaSelasa

- Juga inflasi penggunaan "pihak". Ini bahasa hukum yang sering tak pas dipakai. Keliru: "Pihak kepolisian tak setuju..." #kelaSelasa

- Pas: "Pihak yang menolak dan setuju pencalonan Tuan Tedjolas sebagai Ketua RT berhadapan di lapangan kasti." #kelaSelasa

#kelaSelasa Edisi 27 Januari 2015

- Mari #kelaSelasa.

- Kita sering memakai bahasa Indonesia tak ketat sehingga kaidahnya seperti berantakan. Terutama jika menuliskan satuan dan waktu #kelaSelasa

- Ada yang menulis "dua jam setengah". Jika turun pada kaidah, mestinya dua-setengah jam". Karena jam di sana satuan #kelaSelasa

- Jika "dua jam setengah" dibolehkan, akan dibenarkan pula "dua kilometer setengah", "dua hari setengah". #kelaSelasa

- Kita jg kisruh menentukan mana yg benar: Sabtu malam atau malam Minggu? Menurut hemat saya, yg boros ini, mestinya Sabtu malam #kelaSelasa

- Konon, bahasa Indonesia modern mengacu pd bahasa Inggris, tak lagi pd bahasa Belanda. Dalam Inggris yang lazim "one-half hour" #kelaSelasa

- "One hour and half" juga bisa dipakai, tapi tak lazim. Bahasa tentu turut pada kaidah dan kelaziman #kelaSelasa

- PS : @hidayatbagdja tahun Masehi malam itu dibagi 2, sebelum 00.00 milik hari sebelumnya, lewat 00.00 milik hari esoknya. #kelaSelasa

- Kekacauan memakai satuan waktu berimbas pada pembuatan kalender. Ada yg memulai dari Senin, ada Minggu #kelaSelasa

- Jadi, hari pertama dlm sepekan itu Senin atau Minggu? Jika mengacu pada sepekan=seminggu, mestinya Minggu sebagai hari pertama #kelaSelasa

- Ihwal minggu dan pekan juga kisruh jika tak tepat. Minggu dengan "M" merujuk pada hari, dengan "m" pada periode #kelaSelasa

- Jd "akhir Minggu" & "akhir minggu" beda sekali artinya. Di sini bahasa hrs presisi. Drpd keliru, Minggu kita pakai nama hari sj #kelaSelasa

- Hati-hati mengumpat memakai "sontoloyo" dan "bajingan". Itu artinya "gembala bebek" dan "kusir pedati sapi" #kelaSelasa

- Bajingan, utk memaki, diserap dr bahasa Turki: bazingun, yg scr harfiah artinya "tukang cari untung yang licik" merujuk pada pedagang #kelaselasa

- Mungkin "bazingun", kata yang punya teori, sampai ke Indonesia melalui Aceh ketika pedagang Turki mampir ke sana #kelaSelasa

- Pedagang yang curang, mungkin layak dimaki "bazingun" karena perilakunya tak jujur #kelaSelasa

- Adapun sontoloyo konon krn bebek punya bahasa sendiri. Tangan sontoloyo ke kanan, bebek ke kiri. Bagi yg lihat sontoloyo betul #kelaSelasa

- Jadi, kira-kira demikianlah #kelaSelasa, setelah tersendat krn menjemput rejeki :)