Sabtu, 17 Oktober 2015

#kelaSelasa Edisi 1 September 2015

- Ayo #kelaSelasa

- Wartawan zaman Orde Lama betul2 mencari berita. Tiap pagi mereka disebar mencari peristiwa #kelaSelasa

- Media zaman Orde Lama tak tebal. Harian Rakjat itu 4 halaman. Setengah halaman iklan. Isinya politik #kelaSelasa

- Berita politik jadi pilihan karena peristiwa "layak berita" susah dirumuskan. Harian Rakjat tak memberitakan mobil tabrakan #kelaSelasa

- Zaman Orde Lama sudah ada humas tapi tak berfungsi menyebarkan berita. Orde Baru memfungsikannya sbg pengontrol berita #kelaSelasa

- Karena tak ada humas itu, jika Kompas memberitakan A blm tentu dimuat juga Harian Rakjat krn tak ada wartawan yg ke sana #kelaSelasa

- Kini berita A ditulis semua media, bahkan disalin situs lain dan disebarkan agregator. Kita nyaris tak punya pilihan #kelaSelasa

- Media di Indonesia: berlomba jadi corong politik, berlomba bersiasat, berlomba paling berani, berlomba jadi yg pertama tahu... #kelaSelasa

- ...kini media berlomba mengembangkan informasi, dg sebanyak mungkin angle.... #kelaSelasa

- Seyogyanya "kuli" tak dipakai krn kasar. Lebih pas "buruh". Jk "kuli" bisa dipakai, "lonte" & "sundal" mesti punya tempat sama #kelaSelasa

- "Kuli" produk kolonial untuk merendahkan dan peyorasi. "Kuli tinta" dibuat karena dulu wartawan digaji rendah atau berjuang #kelaSelasa

- Baru dapat jawaban dari @amarzanloebis ttg pertanyaan ini: mengapa org Batak galak jika bicara, bikin nangis jika menyanyi #kelaSelasa

- Konon, kata Amarzan, krn di Batak ada adat "andung", ratapan kematian. Orang melolong ttg kehilangan #kelaSelasa

1 komentar:

  1. Di surabaya PSK yg paling umum. Pekerja seks pasti komersial. Perempuan malam di pub/kafe malah disebut purel. Entah sejak kapan istilah purel ini dipakai. .

    BalasHapus