Rabu, 15 April 2015

#kelaSelasa Edisi 3 Maret 2015

- Sekalian numpang promosi, kolom bahasa di Tempo pekan ini :) #kelaSelasa


- "Pada 2002, ia merupakan Kepala Desa Mungkur..." Dalam jurnalistik menjadi, "Pada 2002, ia Kepala Desa Mungkur..." #kelaSelasa

- Bahasa jurnalistik tak sekadar harus baik dan benar, tapi juga hidup. Bahasa yang hidup menghindarkan diri dari formalitas #kelaSelasa

- Formal. "Dia cantik sehingga banyak teman yang suka main ke rumahnya." Hidup: "Dia cakep, jd bnyk teman suka main ke rumahnya." #kelaSelasa

- "Sepelemparan batu" enak dipake sbg ungkapan utk menunjukkan jarak yg dekat. Dlm fiksi mngkn bisa. Dlm jurnalistik bisa kacau #kelaSelasa

- Menampilkan ukuran definitif, meski perkiraan, akan menegaskan dimensi ruang dlm artikel jurnalistik. "Berjarak sepuluh meter.." #kelaSelasa

- Wartawan terlatih memperkirakan jumlah orang dlm kerumunan, jarak, dan ukuran2 lain krn penting menopang fakta dalam tulisan #kelaSelasa

- Sepelemparan batu jadi problem krn kekuatan lemparan tiap orang beda2, sehingga mengaburkan dimensi jarak & ruang dlm tulisan #kelaSelasa

- Atau "seperminuman teh". Minum teh sambil baca koran dan minum teh saat sedang haus pasti beda lamanya #kelaSelasa

- Cukup sekian #kelaSelasa dan terimakasih. Wassallam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar