- "Tak ada salahnya" dipakai sebagai penghubung sekaligus keterangan dalam bahasa lisan. Dalam bahasa tulis terasa celometan #kelaSelasa
- Dalam bahasa tulis, keterangan yang eufimistik bisa dihilangkan agar kalimat menggugah, apalagi dalam jurnalistik #kelaSelasa
- Bahasa jurnalistik tak hanya harus baik dan benar, tapi juga hidup. Yaitu ungkapan yang dipungut dari percakapan publik #kelaSelasa
- Dan "percakapan publik" bukan berarti lisan, karena bahasa jurnalistik pada dasarnya bahasa tulis #kelaSelasa
- Masalahnya, para wartawan kerap terpelecok pada kelisanan karena jebakan tulisan yang dihasilkannya mesti dekat dengan pembaca #kelaSelasa
- Sampai-sampai ada kata yang jadi generik akibat pengaruh bahasa lisan. "Aksi", "langsung", "melakukan" beberapa contoh #kelaSelasa
- "Aksi Jokowi", padahal yang dimaksud penulisnya tak lain "pidato Jokowi" #kelaSelasa
- "Melakukan penyelidikan" sudah diwakili "menyelidik" #kelaSelasa
- Jika "melakukan" ditempelkan pada kata kerja yang dibendakan, nanti tidur juga ditulis "melakukan peniduran" #kelaSelasa
- Kata "langsung" juga kerap dipakai untuk menegas-negaskan sesuatu yang sudah jelas #kelaSelasa
- Kata-kata lisan itu membuat tulisan jadi goyor. Jika dihapus kalimat malah jadi solid #kelaSelasa
- Dan itulah kiatnya membuat kalimat solid: jika satu kata dihilangkan makna kalimat tak berubah, biarkan ia tak diikutkan #kelaSelasa
- Juga kata "memberi" acap goyor. "Memberi penjelasan" padahal cukup dengan "menjelaskan" #kelaSelasa
- Oya, "ojek" seharusnya "ojeg" krn ini singkatan: ongkos ngajegang. Jegang=berdiri/duduk dg kaki terbuka, posisi org dibonceng #kelaSelasa
- Sayang sekali, kamus menyerapnya menjadi "ojek" sehingga hilang asal usulnya dari 1960-an #kelaSelasa
- Jegang tentu diserap dari Sunda/Jawa, bahasa yg dekat ke Betawi, karena ojeg berawal dari Jakarta. Jegang sudah diserap kamus #kelaSelasa
- Di Sunda, jarang kata berakhir dg bunyi k, banyak g: bedug, bedog, gojlog, gorobag, dst. Berubah "k" mungkin pengaruh Melayu #kelaSelasa
- Dan di Senegal, Afrika Barat, ojeg disebut Djakarta, karena tahun 1980-1990 kita banyak mengekspor sepeda motor ke sana #kelaSelasa
- Sebaiknya tak memulai kalimat dengan "dan", karena ini bahasa lisan. Juga tak memulai alinea dg "padahal", "namun", "tapi" #kelaSelasa
- Karena kalimat yg didahului dg "namun", "tapi", "padahal", pasti berhubungan dengan kalimat sebelumnya, jadi bukan alinea baru #kelaSelasa
- Sebaik-baiknya, "namun" dan "padahal" ditempatkan sebelum koma dan "tapi" setelah koma, dalam satu kalimat #kelaSelasa
- Seperti bias, viral juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia sbg menjalar (virus). Jadi mengejanya tak perlu vairel #kelaSelasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar