Selasa, 16 Desember 2014

#kelaSelasa Edisi 11 November 2014

- Ini Selasa yang berhujan. Jadi tak ada salahnya #kelaSelasa

- "Tak ada salahnya" dipakai sebagai penghubung sekaligus keterangan dalam bahasa lisan. Dalam bahasa tulis terasa celometan #kelaSelasa

- Dalam bahasa tulis, keterangan yang eufimistik bisa dihilangkan agar kalimat menggugah, apalagi dalam jurnalistik #kelaSelasa

- Bahasa jurnalistik tak hanya harus baik dan benar, tapi juga hidup. Yaitu ungkapan yang dipungut dari percakapan publik #kelaSelasa

- Dan "percakapan publik" bukan berarti lisan, karena bahasa jurnalistik pada dasarnya bahasa tulis #kelaSelasa

- Masalahnya, para wartawan kerap terpelecok pada kelisanan karena jebakan tulisan yang dihasilkannya mesti dekat dengan pembaca #kelaSelasa

- Sampai-sampai ada kata yang jadi generik akibat pengaruh bahasa lisan. "Aksi", "langsung", "melakukan" beberapa contoh #kelaSelasa

- "Aksi Jokowi", padahal yang dimaksud penulisnya tak lain "pidato Jokowi" #kelaSelasa


- "Melakukan penyelidikan" sudah diwakili "menyelidik" #kelaSelasa


- Jika "melakukan" ditempelkan pada kata kerja yang dibendakan, nanti tidur juga ditulis "melakukan peniduran" #kelaSelasa

- Kata "langsung" juga kerap dipakai untuk menegas-negaskan sesuatu yang sudah jelas #kelaSelasa


- Kata-kata lisan itu membuat tulisan jadi goyor. Jika dihapus kalimat malah jadi solid #kelaSelasa

- Dan itulah kiatnya membuat kalimat solid: jika satu kata dihilangkan makna kalimat tak berubah, biarkan ia tak diikutkan #kelaSelasa

- Juga kata "memberi" acap goyor. "Memberi penjelasan" padahal cukup dengan "menjelaskan" #kelaSelasa

- Oya, "ojek" seharusnya "ojeg" krn ini singkatan: ongkos ngajegang. Jegang=berdiri/duduk dg kaki terbuka, posisi org dibonceng #kelaSelasa

- Sayang sekali, kamus menyerapnya menjadi "ojek" sehingga hilang asal usulnya dari 1960-an #kelaSelasa

- Jegang tentu diserap dari Sunda/Jawa, bahasa yg dekat ke Betawi, karena ojeg berawal dari Jakarta. Jegang sudah diserap kamus #kelaSelasa

- Di Sunda, jarang kata berakhir dg bunyi k, banyak g: bedug, bedog, gojlog, gorobag, dst. Berubah "k" mungkin pengaruh Melayu #kelaSelasa

- Dan di Senegal, Afrika Barat, ojeg disebut Djakarta, karena tahun 1980-1990 kita banyak mengekspor sepeda motor ke sana #kelaSelasa

- Sebaiknya tak memulai kalimat dengan "dan", karena ini bahasa lisan. Juga tak memulai alinea dg "padahal", "namun", "tapi" #kelaSelasa

- Karena kalimat yg didahului dg "namun", "tapi", "padahal", pasti berhubungan dengan kalimat sebelumnya, jadi bukan alinea baru #kelaSelasa

- Sebaik-baiknya, "namun" dan "padahal" ditempatkan sebelum koma dan "tapi" setelah koma, dalam satu kalimat #kelaSelasa

- Seperti bias, viral juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia sbg menjalar (virus). Jadi mengejanya tak perlu vairel #kelaSelasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar