Rabu, 08 Oktober 2014

#kelaSelasa Edisi 23 September 2014

- Sebentar lagi #kelaSelasa

- Contoh pemakaian "kritisi" yang keliru. Kritisi itu bentuk jamak dari kritikus, para kritikus #kelaSelasa

- Penulis yang baik memperhatikan ketepatan diksi. "Kepalanya berdarah akibat tersayat duri..."  Duri tak menyayat, tapi menusuk #kelaSelasa

- Ihwal kritisi yang keliru secara luas, akibat eufimisme. Seolah kritisi lebih sopan dari kritik. "Mari kita kritisi bersama..." #kelaSelasa

- Orang Indonesia mau mengkritik saja mesti bersopan-santun. Maka lahirlah kritisi #kelaSelasa

- Kritisi sekelas dengan akademisi, politisi, musisi, untuk menunjukkan kumpulan predikat yang disandang kata dasarnya #kelaSelasa

- Judul di koran, karena terbatas ruang, kerap menyalahi tata bahasa. "Tak Ada Kendala Panggil Mega", mestinya "memanggil" #kelaSelasa

- "Mencelakai" dan "mencelakakan" berfungsi sebagai predikat. Ada perbedaan tipis pemakaiannya.... #kelaSelasa

- "Mencelakai": tindakan nyata yang membuat orang lain celaka. "Mencelakakan", menyebabkan orang lain celaka; abstrak #kelaSelasa

- Sama dengan pemakaian "menenangkan" dan "memenangi". "Howard Webb selalu memenangkan MU". "MU memenangi pertandingan kemarin" #kelaSelasa

- Ada yg memadankan "petty cash" = "peti kas". Aneh ya? Petty cash: persediaan uang untuk kegiatan mendadak. Peti kas: kotak uang #kelaSelasa

- Judul tulisan bagus biasanya sederhana dan lugas. Alot: pemompa peti kas menteri. Sederhana: Asal-usul Enam Belas Kursi #kelaSelasa

- Demikianlah #kelaSelasa. Terimakasih bagi yang menyimak dan selamat merayakan makan siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar