Selasa, 11 Maret 2014

#kelaSelasa Edisi 11 Maret 2014

- Mari #kelaSelasa di antara hujan dan terang siang yg tak beranjak

- "adanya", "aksi", "melakukan" kerap tak pada tempatnya dlm tulisan jurnalistik. "Malaysia Selidiki Dugaan Adanya Terorisme" #kelaSelasa

- Kata2 itu jika diangkat malah membuat kalimat jadi tangkas. Ciri jurnalistik adalah bahasanya hidup, tak hanya baik dan benar #kelaSelasa

- Ada kata yg telanjur diartikan scr keliru, bhkan oleh kamus. Canggih=cerewet, diartikan hebat. Seronok=pantas, diartikan porno #kelaSelasa

- Kini tegar jg sdh dimasukkan dlm lema tabah, sabar. Pdhl artinya rigid, kaku. #kelaSelasa

- Perngartian kata yang keliru tak hanya membuat bahasa Indonesia sulit dipelajari oleh orang asing, tapi bisa bikin salah paham #kelaSelasa

- Bayangkan adegan ini. Badu: "Mulutmu canggih sekali! Aku pusing." Duba: "Makasih, aku kan lulusan luar negeri!" #kelaSelasa

- Tegar diartikan tabah itu karena dipake berulang2 dlm bahasa lisan, hingga diserap kamus. Bahasa konon krn kesepakatan bersama #kelaSelasa

- Jika rumus bahasa seperti ini, nanti dirubah, terlanjur, terpercaya, bercermin, akan dianggap benar #kelaSelasa

- "Dia memakai pakaian merah." Pakaian itu meliputi baju dan celana/rok, sepatu/sandal. Spesifik lbh deskriptif #kelaSelasa

- Logika mencong: dia tak ingat berapa tanda tangan yg pernah dibuatnya. Pasti, siapa yg bisa ingat? Maksudnya berkas yg ia teken #kelaSelasa

- Sekian #kelaSelasa. Selamat merayakan makan siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar